Kamis, 04 Desember 2014

Menangisi Derita Sendiri

langit hitam hiasan malam
kelam hening sepi mencekam
kemana diri akan di bawa
takala hidup di dunia

didunia sebentar saja
tak terasa usia renta
tumbuh uban di kepala
tanda menutup pintu nan fana


kesibukan dunia mebuat lupa
apa yang akan dibawa
takkala waktu terbuang sia-sia
begitu malang nya jiwa


Jakarta,150712
Rinaldi Adnan
10;49PM

"kematian kematian"

awan kematian berarak menyelimuti
mencari mangsa....

mendapati ajal insani
satu persatu mendapati
giliran yang pasti terjadi

siap tak siap
harus siap.....

manusia dipaksa untuk mati
tak bisa di tunda sesaat nanti..


by. Rinaldi Adnan
jakarta. 230512
at.10:44pm

Senin, 27 Oktober 2014

Esok Aku atau Anda

Kematian hari ini..

Tak ada kata dapat berkata

Tak ada hayalan hampa belaka

Tak ada ucapan terhias makna

Hanya diam haru melanda

Kita semua akan menuju

Menyatu pada zat asal mula

Jangan harap selamat berada

Jika diri lalai dengan nya

Bersiaplah...

Esok aku atau anda..

Jakarta 131014

Rabu, 29 Januari 2014

Bayi Ptak Umpet "Dont Try"



"JaNgaN BiLanG paDa AllaH KiTa PuNya MasALah.
namun BILanG lah pADa MaSALah kiTA PUNya ALLAH

Syair SETAN

setan merajah jiwa
setan merajam dada
setan berbisik pada telinga
setan pada darah manusia

setan selalu menghantui
setan membayangi-bayangi
setan merusak diri
setan mengalahkan hati

setan menguasi nafsu
setan disetiap pintu


setan pada lembaran bulu
setan menghancurkan kalbu

setan merusak amal
setan membiinasakan bekal
setan makhluk yang bebal
setan harus di penggal

setan akan selalu begitu
setan ingkar dari dulu
setan tabiat nya begitu
setan menjadi musuh mu

SETAN nya JIN
SETAN nya MANUSIA

"Berlindunglah pada ALLAH dari godaan SETAN yang terKUTUK"

Syair Pengantar Tidur

malam dihias sepi
Temani detak jarum berbunyi
Tetesan air kamar mandi
nyamuk liar bernyanyi

Merenung diri sendiri
Menunggu habis rokok dijari
Menuju mati sebelum mati
Membelah malam tunggu pagi

Bagaimana nasib diri
Jika mati sedari kini
Gelimang dosa menyelimuti
Deru derita menghantui

Amal sedikit amat percuma
Belum cukup untuk dibawa
Apalagi pembeli kunci surga
Beginilah hidup sia-sia

Dunia raya dan kemewahannya
Membuat tak bisa palingkan mata
Indah menawan terbit selera
Nafsu selimuti manusia

Jika sudah begini..

Apa hendak di bangga
Bila kematian tiba
Tangis adalah hal percuma
Sesal kemudian tak berguna

Mari kita renung sementara
Hiasi malam gelap gulita
Sebelum nyawa pisah raga
Agar hati tak rakus dunia